Bertudung Pelangi Senja

Aku sering bermimpi tinggal di kaki bukit yang sejuk
Disampingnya sungai bening mengalir disela sela batu hitamnya
Hidup disana pastii tenteram, damai dan indah
Tiap senja aku mau duduk di beranda
Memandang gugusan bukit di kejauhan,rimbun pepohonan, dan sawah membentang di bawah sana

Ada garis hitam membelah sawah,itu rel kereta api
Menjelang maghrib ada kereta melintas dari timur dan barat
Entah darimana asalnya, entah kemana pula tujuannya
Tak usah risau jika hujan mengguyur bumi
Sebab begitu reda panorama nya jadi sungguh memukau
Ada lengkungan pelangi diantara dua bukit, indah nian warnanya
Sisa sisa sinar matahari membuat ufuk barat merah saga

Telah kupindahkan semua mimpi itu kedalam lembaran lembaran putih ini
Aku memang suka dan menyenangi menulis semua yang aku inginkan yang timbul dari helai helai hati
Menggunakan pensil,pena cinta,crayon yang warna warninya selalu aku rindui
Kurangkai menjadi bentuk bait bait kata, menciptakan keelokan dan kenikmatan dalam relung jiwa
Aku tak akan pernah menghentikan mimpi itu
Bahkan bila itu tak terwujud sekalipun di bentangan kehidupan dunia ini
Aku yakin akan terwujud kelak dalam keindahan dan Kebesaran kasih sayangNya
Karena Ia Maha tahu dan menjadikan ini semua lantunan do'a do'aku yang Ia rengkuh