. Lembayung Senja: Album Kenangan 2

http://www.lembayungsenja48.blogspot.com/

Album Kenangan 2

_________________________

Cinta Pada Wadah Yang Benar
_________________________

Memandang layar monitor, pikiran wara wiri tak tentu, apa yang harus dituangkan sekarang?
sedang bayangmu menari nari di ujung ujung syaraf, menutup layar, termangu, resah,gundah terjebak pusaran gelombang cinta, seperti kata penyanyi : rasa cinta pasti ada, pada mahluk yang bernyawa (hehehe).
oi, jadi inget si ganteng Ridho Rhoma ach...aduh..aduh..aduh..pe
nyakit cinta ..tiada obatnya hanya si dia (cihuuyy...mantap) Bang Haji memang kereeeennn, tahu aja jiwa kasmaran (^_^).
Yayaya, tak pernah ada habisnya membahas konteks "Cinta", satu kata ajaib, ajib dan full misteri yang bisa membuat seorang manusia lupa lupa ingat...ingat ingat lupa (halah).
Ketika rindu membiru meremas remas kalbu, disanalah kebodohan jiwa mengumandang, sesak, pengap, tercekik, huuff...nikmattt (saking terlalunya)
Aku mau makan..ingat kamu...aku mau tidur...ingat kamu...(hikz hikz)
Sahabat baikku yang cukup kuakui kebijakannya mengirim pesan via inbox FBku tadi (karena aku curhat abis tentang si rindu yang lagi memuaskan dendamnya ke hatiku), katanya : Lumrah, manusia hidup tanpa cinta akan terasa gersang, manusia hidup tanpa cinta akan kaku.
Cinta itu juga fitrah dari dalam jiwa dan suatu kebutuhan sama dengan kebutuhan tubuh diisi dengan makanan, mobil dengan minyak dan bensin atau gas. Kebutuhan ruhani dengan siraman keruhanian, ilmu, agama, kebutuhan jiwa adalah cinta.
Rasa cinta juga membuktikan bahwa kita masih memiliki kepekaan hati dan kelembutan jiwa. Imposible cinta dimiliki oleh manusia berhati keji yang sudah kehilangan hati nurani karena tertutup gelapnya hijab nista dunia (tambahnya lagi).
Ow ow ow, indahnya, nyamannya kata kata itu, (hmmm) tak ada yang salah dengan cinta, tak ada yang salah dengan rindu ternyata.
Beruntungnya aku masih dititipi rasa cinta dan rindu kepada manusia lain yang bebas aku cintai.
Sambil manggut mangut membaca pesan sahabatku, satu tayangan infotainment sebuah tv swasta memberitakan gosipnya
Seorang gadis kecil yang terperangkap angkuh libido lelaki tua yang usianya bahkan jauh lebih tua dari ayahnya, beraroma tanah merah pula ( ya ampreeettt).
Terbayang bagaimana bisa si gadis melewatkan malam pertamanya dengan tubuh ringkihnya dan organ reproduksinya yang masih ingusan.
Alasan picik dan kerdil dibuat untuk alibi pembenaran si bandot tua, beraninya dia menyamakan dirinya dengan kemuliaan Rasulullah SAW (Shalawat dan Salam), lancang dan nistanya mulut kisut hitam itu berkata kata tentang As Sunah untuk tameng kebusukan syahwat kejinya. Padahal mungkin baru 1 buku yang dia baca, itupun belum jelas buku tulisan siapa dan kebenarannya (>_<).
Aura hedonisme kuat menyergap, melilit ego si ayah, yang terpesona jaguar dan BMW edisi baru si bandot tua berikut brankas uang yang dipamerkan di depan rumah miliknya (itu bener ada isi nya ga yahhh??), tapi hari giniiii...siapa yang tak tergiur aroma rupiah? satu akibat diri anak adam yang memberi kesempatan pada setan berkuasa penuh membungkam kebenaran hati nuraninya. Lucunya si bandot dan si ayah, ditaruh dimanakah hati nurani mereka? ataukah mereka memang sudah tak punya itu?.
Inikah arti FirmanNya : Orang yang berdosa dikenal dengan tanda-tandanya, lalu ubun-ubun dan kaki mereka dipegang." (al Rahman: 41), masih adakah takut di kedalaman hati mereka pada Tuhan?, Sungguh merupakan kepantasan Allah berfirman lagi: "Maka, nikmat Tuhan manakah yang kamu dustakan?" (al Rahman: 40).
Sedang Tuhan dengan sifat Ar Rahman Ar RahimNya telah begitu banyak memberi kenikmatan tanpa kita pinta dan merengek, jika kita tahu arti bersyukur, bersabar, berikhtiar dan ikhlas.
Malangnya si gadis kecil yang akhirnya ( entah ikhlas atau terpaksa) mengatakan mencintai si bandot tua itu, benarkah? yakinkah hatinya tentang cinta yang terucap dari bibirnya yg muda?, sekali lagi, entah, cinta tlah kehilangan makna nampaknya disini.
Layaknya gunung es, kisah yang sama masih banyak terjadi di bumi tercinta ini, dengan alasan kemiskinan dan tuntutan isi perut yang tak pernah terpuaskan hingga mulut mulut tersumpal tanah.
Jadi, dimanakah cinta itu diletakkan dalam diri mereka ? masihkan makna agung dan suci dari cinta dapat diresapi dalam jiwa? ohhhh haruu...sulitnya memegang idealisme pada akhir jaman ini bagi yang memahami kulit, bak memegang bara di telapak tangan.
Loh, kenapa jadi emosi sih? si gadis aja enjoy tuh menikmati dunianya sekarang, hmmm gimana yah kelanjutan hidup dia kini? (hehehe) penasaran juga (wkwkwk), sudahlah tak ada kewenangan dan kepantasan diri ini menilai kebenaran hidup manusia lain (hohoho nyadar juga).
Kembali sahabat bijakku mengirim pesan di inbox, karena aku masih ingin mendengar siraman kata kata sejuknya untuk meredam rasa yang gundah gulana ini (^_^).
Lanjutnya :

Cinta sejati, tidak akan pernah mendzalimi yang dicintai
Cinta sejati akan selalu memberi dan menerima
Cinta sejati akan selalu mengerti kondisi yang dicintai
Cinta sejati tak akan pernah meninggalkan, kecuali diminta
untuk ditinggalkan
Cinta sejati akan selalu bersama dalam suka dan duka
Lapang dada menerima segala kekurangan yang dicintai
Lapang dada menerima segala kelebihannya
Namun, cinta pada manusia, tak akan pernah menerima
kompromi Kalau itu sudah melanggar aturan Allah dan RasulNya..
Karena sebenar-benar cinta yang sejati dan hakiki, hanyalah
karena Allah Ta'ala
Bukan karena dikau pujaanku
Bukan karena dikau yang baik
Bukan karena dikau yang ganteng/cantik/lincah,pintar kaya
Bukan juga karena dikau ayah/ibu dari anak-anakku
Bukan juga karena dikau telah membantu dan memperhatikanku
Namun,Llillahi Ta'ala semata
Keridhaan Allah semata
Karena kita bukan manusia munafik yang dapat menafikan rasa cinta yang bergelora di hati, tapi
Keridhaan Allah menjadi harapan kita pula untuk menghantar ke SurgaNya.

Wow, serasa diguyur air dari pegunungan himalaya hati ini (nyesss).
Akhirnya dengan perenungan yang cukup dalam dan panjang, kata kata sahabatku bisa kusimpulkan bahwa, Cinta dan rindu harus kita syukuri kehadirannya sebagai bukti cinta dan kebesaranNya kepada manusia, dan sememangnya cinta manusia kepada manusia lain haruslah diletakkan di wadah yang benar, berbanding lurus dengan KeridhaanNya.


~Lembayung Senja~

____________

Sang Khalifah
____________

Siapakah Khalifah Di Dunia Ini?
Dialah Lelaki
Siapakah Sebenarnya Penghuni Surga?
Dialah Lelaki
Siapakah yang dimaksud di dalam Surah An-Naas?
Dialah Lelaki

Lalu Siapakah Wanita Itu?
Dia Adalah Bagian Dari Lelaki Yg Mewarnai Perjuangan Para Khalifah.
Maka Saling Mencintailah Kalian Karena Allah,
Dan Tuntunlah Para Wanita Untuk Melihat Keindahan Dunia-Nya!
Karena Itulah Tugasku,Tugas Para Khalifah

Aku......
Tidaklah Semulia Muhammad
Tidaklah Setaqwa Ibrahim
Pun tidak Setabah Ayyub
Ataupun Segagah Musa
Apalagi Setampan Yusuf
Justru aku hanyalah
lelaki akhir zaman yang punya impian
Membangun keturunan yang shaleh!

Aku akan menjadi pelindung,
Dikala kau merasa lemah dan tak berdaya
Saat aku menjadi raja,
kau akan menikmati megah singgahsananya
Seketika aku menjadi racun,
Kaulah penawar obatnya
Seandainya aku melampaui batas,
Sabarlah Memperingatkanku!

Kau...
Bukanlah Khadijah,
Yang begitu sempurna di dalam menjaga.
Pun bukanlah Hajjar,
Begitu setia dalam sengsara.
Cuma wanita akhir zaman,
Yang berusaha menjadi Bidadari dunia

(catatan Sang Khalifah)
_________________________

Tentang Aku,Engkau, dan DIa
_________________________

Sahabat sahabatku,

Sebagaimana angka 10 yang bisa diraih dengan cara
menjumlahkan angka 8 dan angka 2
atau mengurangi angka 14 dengan angka 4
atau mengkalikan angka 2 dengan 5,
begitulah Keagungan dan Kebenaran bisa diraih
oleh setiap orang, kelompok, atau aliran
dalam keluasan cara, pengertian,
dan pengalaman hidup.

Lalu untuk apakah gerangan sesungguhnya
kita saling menyakiti, melukai, menghancurkan, dan
membunuh atas nama Kebenaran?

Sahabat-sahabatku
rasanya cukuplah Tuhan Yang Maha Mengetahui
yang menjadi saksi atas Misteri Kesejatian Kebenaran
itu, bukan aku, engkau,
atau dia...


(Edi Mulyono)
_____________

Percik Kenangan
_____________

Juan Terbang

Senja, aku bermandi warna kemilau diatas hitam
kubuka pori menyerap
masuk,hingga esok pagi kau datang lagi

Lembayung Senja

Kan ada cahaya matahari menyapa
dan pelangi tersenyum
di langit hati kita

Juan Terbang

Terbang rendah dalam rasa sendirimu
meratapi lulur merah,terlilit tanya-tanya.

Lembayung Senja

Terlilit utasan serabut mengkuyupi malam dgn genangan
mengasa terbang merendah
tuk merangkai bintang2

Juan Terbang

Bintang terlalu banyak
sedangkan aku berdiri tegak halus di matamu
tertutupkah engkau senja

Lembayung Senja

Wangi mawar berangsur merayap
memasuki rongga hidungku aroma itu merasuk ke celah2 hatiku
menusuk aroma yg mengiringi kedatanganmu
dan aku menggiringnya masuk sesukaku mengisi malam sunyi dengan tenang

Juan Terbang

Aromaku sepah
tak seperti rempah-rempah,mawar merekah.
terlihatkah kau kini terbang rendahku
bisa tersentuh atau biarkan aku jatuh.

Lembayung Senja

Bukan sepah yg tercium olehku
biarlah aroma yg ada didirimu akan kugores
dgn sentuhan pensil,pena cinta,crayon yang warna warninya selalu aku rindui
kurangkai menjadi bentuk bait bait kata, menciptakan keelokan dan kenikmatan dalam relung jiwa..

Juan Terbang

Aku terselip diantara bait-baitmu,terlipat patah
renggangkan,hitamkan lagi kata.

Lembayung Senja

Maafkan aku disini aku hanya mampu memanggilmu mrendah
krn kalimat cinta telah trkunci di mulutku
sdgkan kuncinya tlah meleleh oleh terbakar baranya sndiri..

Juan Terbang

Jangan kau hidupkan kembali lelehannya
biarkan dia menyatu dalam diri yang meredup nantinya

Lembayung Senja

Lautan yg dalam serta biru membentang luas ciptakan takdir
akankah derita kan berlalu dalam lesatanmu yg meninggi?
kesedihan seorang pecinta fakir....hikz

Juan Terbang

Meninggi dengan sayap kerdilku..??
mungkin aku hanya terselip embun senja

Lembayung Senja

Batu hatiku telah retak
air kotor dlm cawan lama telah bersih kembali
karena embun bening telah sempurna tanpa menyisakan setitikpun untuk yg lain

Juan Terbang

Sisakan setetes untukmu
saat sayapku beganti hitam
hilangkan warna lainnya.

Lembayung Senja

Sayapmu perak kulihat
hanya kau kdg membungkusnya dgn jelaga
tuk membungkus kemuliaan

Juan Terbang

Kepakan itu kewajiban
bias warna menghantar butamu jadi keperakan
aku si warna sederhana dengan luka menganga.

Lembayung Senja

Apakah itu kesucian atau kegelapan
kukira hanya bungkusnya yg gelap
kau biarkan dirimu menjadi korban utk Sebuah Cahaya

Juan Terbang

Lembayung
embunmu menetes menembus menjadi juta
sejuk kini kurasa mangaburkan pandang segi sifat yang bersudut itu.

Lembayung Senja

Semua telah terlihat
perjalanan pahit kan menajamkan pedang ksatria yg trbungkus pekat
Cahaya kan membimbing dlm derita dn rintihan
embun kan selalu cemerlang menyejukkan

Juan Terbang

Terima kasih lembayung..:)