Kedalaman jiwaku pernah kau singgahi
Gemuruh yang kau hadirkan disana riuh naik turun
Bak ombak-ombak melambungkan suara-suara itu ke pantai
Dan angin-angin sepoi membawa mereka ke jiwaku
Hingga saat pena sengaja kau patahkan dihadapan wajah
Menjadi larik ketakmengertian
Membentur dinding tanya
Sampai aku tidak tahu cinta, apa ini yang aku tulis
Aku berikan jiwaku untuk terbang diatas kertas
Kertas jiwa yang tersiksa oleh kesengsaraan dan di senangkan dengan cinta
Yang memindahkan kesedihan dalam kebahagiaan
Dan kepapaan dalam kesenangan
Diakibatkan satu kata yang perlu aku teriakkan ke gendang telingamu
Supaya kau mengerti dan tak lupa : Pengkhianatanmu !
Akhirnya aku harus membenarkan kata kata sang laut,
“Sebenarnya hati manusia lebih kejam dari hati Neptunus! ”.
(Terinspirasi ANAK-ANAK PEREMPUAN SANG LAUT)